Minggu, 14 Juli 2013

KAMPANYE SRA. KOTA SURAKARTA

Apa SRA. itu ?
SRA adalah sebuah singkatan dari Sekolah Ramah Anak.


    Saat ini kekerasan pada anak masih terus terjadi baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Hal ini sungguh ironis karena anak sebagai penerus generasi masa depan seharusnya kita lindungi. Sudah banyak regulasi diciptakan demi melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, salah satunya adalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang memuat prinsip perlindungan bagi anak-anak dalam proses belajar mengajar. Namun sangat disayangkan sebagian kekerasan pada anak di sekolah justru dilakukan oleh guru. Menurut data BPS tahun 2006, guru menyumbang angka 3 % untuk kekerasan anak yang dilakukan di sekolah. Hal ini  jelas memberi dampak yang negatif pada proses tumbuh kembang anak. Bentuk kekerasan ini beragam, misal kekerasan fisik ( menampar, mencubit, menjewer ), kekerasan psikis ( panggilan yang merendahkan ), kekerasan verbal ( membentak ) dan kekerasan seksual ( memegang bagian tubuh tertutup ).


     Sejalan dengan perencanaan Surakarta sebagai Kota Layak Anak, Kota Surakarta sudah merintis Sekolah Ramah Anak ( SRA ) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi penerus bangsa. Di beberapa kesempatan, anak-anak menyuarakan harapan untuk lingkungan sekolahnya. Tidak sebatas perilaku guru namun seluruh warga sekolah dan sarana prasarana pendukung. Misalnya tidak merokok di lingkungan sekolah, tidak menggunakan HP selama mengajar, kamar mandi yang bersih, pagar sekolah yang tidak runcing dan sebagainya.


       Dalam rangka mewujudkan percepatan aksi pencapaian KLA, seperti yang dicita-citakan Walikota Surakarta bahwa pada Tahun 2015 akan dideklarasikan Kota Surakarta sebagai Kota Layak Anak (KLA). Maka Bappeda Kota Surakarta dengan dukungan UNICEF mengadakan rangkaian kegiatan terkait pencapaian indikator KLA, salah satunya adalah Sekolah Ramah Anak ( SRA ).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyusunan petunjuk pelaksanaan SRA, pelatihan  Training  of   Trainner 
( ToT ) untuk 250 guru, ToT sebaya dengan 250 siswa sebagai peserta.


      Puncaknya adalah kampanye Sekolah Ramah Anak oleh 1500 anak sekolah pada hari Minggu, 14 April 2013 Pukul 06.30 WIB di area CFD Jl. Slamet Riyadi.
Start dilakukan di Plasa Sriwedari oleh Walikota Surakarta dan berakhir di Ngarsopuro dengan ditandai pelepasan balon dan aneka kreasi anak dengan harapan agar masyarakat tidak hanya sebatas tahu tentang SRA, tapi juga paham dan mau ikut serta mewujudkan SRA dalam rangka menuju akselerasi KLA.


MARI KITA DUKUNG TERSELENGGARANYA SRA UNTUK MEWUJUDKAN ANAK INDONESIA YANG KREATIF DAN CERDAS


Bappeda Kota Surakarta